Jumat, 31 Mei 2013

KEPUASAN PELANGGAN

REPORTASE Universitas Negeri Jakarta, senin (27 Mei 2013). Perkuliahan manajemen pemasaran jasa peretemua terakhir dalam semester empat. Ditutup dengan presentasi atau paparan oleh kelompok terakhir. Pemaraparan terakhir membahas terkait dengan kepuasan pelanggan. Berbicara tentang kepuasan pelanggan, kepuasaan pelanggan adalah hal mutlak dalam pembahasan marketing atau manajemen pemasaran jasa dalam bidang bisnis. Pada dasarnya setiap kegiatan usaha kepuasan pelanggan adalah hal yang layak diperhatikan. Artinya pun kemudian dalam dunia usaha simbiosis mutualisme atau ikatan dan kerjasama saling mengntungkan satu sama lainnya. Kepuasan pelanggan terjadi ketika adanya kesesuaian antara harapan dengan kenyataan riil. Harapan dan kenyataan ini juga terjadi kerika ada dua hal yaitu pelangggan telah merasakan produk atau menggunakan jasa, dan perusahaan telah menyiapkan fasilitas yang memadai sebagai bentuk usaha dari perusahaan melayani pelanggan atau pengguna jasa. Setiap periusahaan selayaknya memilki target terkait dengan kepuasan pelanggan, target-target yang berkaitan dengan kepuasaan pelanggan dituangkan terhadap program cara mengukur kepuasan pelanggan. Ada beberapa hal yang menjadi bahasan dalam cara mengukur kepuasan pelaggan yang dapat dilakukan oleh perusahaan atau lembaga penyedia jasa, diantaranya adalah (1) pendekatan sistemik, analisis kebijakan, (2) keluhan dan saran atau pembukaan hotline saran, keluhan, (3) analisis kehilangan atau loss customer analysis, (4) survey kepuasan pelanggan secara langsung, (5) ghost shopping atau pembeli gelap. Kuliah berakhir pukul 10.00 WIB pertemuan terakhir pun ditutup dengan kesimpulan yang dipaparkan oleh audiens sebagai bentuk tanggung jawab terhadap materi yang telah disampaikan oleh kelompok penyaji.

Kamis, 23 Mei 2013

CUSTOMER BEHAVIOR (PERILAKU KONSUMEN)

REPORTASE Universitas Negeri Jakarta, senin 20 Mei 2013. Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan dimulai seperti biasanya pukul 08:30. Pemaparan kelompok pada pertemuan kali ini membahas terkait tentang customer behavior (perilaku konsumen). Berbicara tentang perilaku ada dua hal yang kemudian saling berkaitan dengan Aspek internal dan aspek eksternal. Aspek internal yang mendasari seseorang berperilaku adalah kenutuhan atau keinginan yang ada dalam diri seseorang. Kebutuhan dalam hal ini berkaitan dengan teori kebutuhan Abraham Maslow yang terdiri dari lima hal. Menurut teori kebutuhan maslow hal yang mendasari kebuthan tersebut berkaitan dengan konsep diri atau fisiologis, social, kepercayaan dan mental. Sedangkan, aspek eksternal yang mendasari perilaku seseorang sangat erat kaitannya dengan ekonomi (daya beli), lingkungan ekonomi, demografis, sosiologis, politis, dan IPTEK (Ilmu pengetahuan dan technology). Perilaku konsumen dalam pemasaran jasa pada khusuSnya dipengaruhi oleh Kebudayaan, kelas social, kelompok acuan, keluarga, pribadi yang berkaitan dengan gaya hidup. Ada beberapa point yang berkaitan dengan perilaku pembeli (1) perilaku pembeli yang kompleks, (2)perilaku konsumen yang mengurangi ketidakcocokan, (3) perilaku konsumen berdasarkan kepada kebiasaan, (4) perilaku konsumen yang mencari keberagaman. Seorang marketer kiranya mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan customer behavior, dalam pelaksanaannya dengan mempelajari aspek atau segala hal yang berkaitan dengan perilaku konsumen memiliki urgensi sebagai berikut: a. Harapan pelanggan terhadap kualitas atau manfaat suatu produk b. Karakteristik pelanggan terhadap respon beli konsumen c. Sikap consumen terhadap atribut produk d. Kebutuhan dan motivasi konsumen terhadap atribut produk e. Kepuasan konsumen terhadap pelayanan distributor f. Tanggapan terhadap iklan g. Persepsi pelanggan terhadap customer delivered value h. Persepsi pelanggan terhadap nilai Setiap marketer selayaknya memiliki perencanaan strategy yang matang dalam menjalankan fungsinya, sehingga kinerja marketer produk atau jasa lebih terarah dan sistematis dan hasi penjualan pun kemudian dapat menghasilkan nilai lebihatau maksimal untuk perusahaan ataupun lembaga.

Rabu, 15 Mei 2013

KUALITAS JASA PENDIDIKAN

REPORTASE Universitas Negeri Jakarta, Senin, 13 Mei 2013. Perkuliahan dimulai seperti biasanya pukul 08.30, paparan dari kelompok penyaji. Kualitas jasa pendidikan berkaitan dengan citra lembaga atau instansi pendidikan penyelenggara. Ada beberapa dimensi yang berkaitan dengan kualitas jasa pendidikan, diantaranya adalah Reliability berkaitan dengan Kehandalan, Responsivenes berkaitan dengan daya tanggap, assurance atau asuransi, tangiable berkaitan dengan sesuatu yang abstrak atau tidak mampu dilihat. Ada beberapa alasana yang kemudian pada akhirnya kualitas pendidikan penting diperhatikan dalam lembaga atau instansi pendidikan. Berikut merupakan alasannya: (1) reputasi lembaga atau instansi, kualitas lembaga pendidikan dangat erat kaitannya terhadap reputasi lembaga pendidikan yang berkaitan, (2) kehandalan produk, (3) keterlibatan global. Kualitas jasa pendidikan seperti halnya pemasaran pada umumnya dalam dunia bisnis, persaingan internasional antar lembaga menjadisalah satu hal yang patut dipertimbangkan dalam pemasaran jasa pendidikan. Kualitas jasa pendidikan berkaitan pula dengan konsep Total Quality Management (TQM). Lingkaran bahasan dalam konsep TQM ini terbagi dalam beberapa bagian proses manajemen, diantaranya adalah Plan, Do, Act, Check. Komponen terukur dari bidang jasa terdiri dari merancang produk jasa, ekspektasi pelanggan adalah hal yang penting. Selain dari pada hal itu, kesenjangan yang terjadi dalam kualitas jasa: 1) Kesenjangan harapan konsumen dan persepsi manajemen 2) Kesenjangan persepsi manajemen dan spesifikasi mutu jasa 3) Kesenjangan spesifikasi kualitas jasa 4) Kesenjangan penyerahan jasa dan komunikasi eksternal 5) Kesenjanagan persepsi jasa dan jassa yang diharapkan. Perkualiahan berakhir dengan penjelasan terkait kualitas dan korelasinya pendekatan system dalam pendidikan. Setelah pertanyaan selesai untuk dijawab, maka Bapak Amril kembali menjelaskan materi kualitas jasa yang lebih spesifik di bidang pendidikan dengan mencontohkan pengelolaan pendidikan dalam konsep input, proses, dan output. Dimana iput terdiri dari peserta didik, instrumen SKL, pendidik, isi, sarpras, pembiayaan, letak geografis dan demografis. Ptoses diartikan dengan adanya proses pembelajaran bagi peserta didik yang menjadi sebuah strategi jasa, dan output yag dihasilkan berupa penilaian untuk peningkatan, kemampuan, pengetahuan, keterampilan, kecakapan, dan kesiapa bagi peserta didik. Perkuliahan kali ini berakhir pada pukul 10.30 WIB dan diakhiri dengan penjelasan prosedur UAS yang akan dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2013.

Kamis, 09 Mei 2013

PROMOSI JASA PENDIDIKAN

RREPORTASE Universitas Negeri Jakarta, Senin 6 April 2013. Tak seperti biasanya seni pagi, perkuliahan pada kali ini tidak dibimbing langsung oleh dosen pengampu Mata Kuliah Manajemen Pemasaran, beliau tidak hadir dikarenakan adanya keperluan yang tidak dapat ditinggalkan. Namun perkuliahan tetap berjalan dengan pemaparan dari pemateri. Materi yang dibahas dalam pertemuan ini terkait dengan promosi jasa pendidikan. Bicara terkait pemasaran, seprti halnya telah disinggung dalam beberapa pertemuan sebelumnya, seperti bahasan bauran pemasaran dan lain-lain. Promosi dalam pemasaran adalah bentuk usaha komunikasi dari produsen kepada pelanggan atau konsumen. Bagaikan siklus yang terus berputar, dalam proses bisnis dan pemasaran produk atau jasa, promosi menjadi hal yang memiliki urgensi yang sangat menentukan jalannya siklus serta tidak dapat dipisahkan dalam pemasaran. Promosi secara umum selain bertujuan untuk menkomunikasikan hasil produk atau jasa tetapi juga mendorong penjualan produk atau jasa. Promosi sering digunakan dalam pemasaran biasanya berbentuk iklan dalam media cetak (Koran, tabloid, atau majalah) atau media elektronik (tivi, ataupun internet). Dalam pemasaran jasa, jasa pendidikan khususnya proses promosi merupakan proses yang teramat penting. Promosi jasa yang kreatif dan memiliki daya tarik menjadi salah satu faktor pengaruh berkembangnya pemasaran jasa yang bersangkutan. Ada beberapa faktor yang kemudian mempengaruhi perkembangan cepat atau lambatnya promosi jasa, diantaranya adalah (1) keadaan internal dalam lembaga atau instansi pendidikan tersebut. Keadaan lembaga menjadi penting dalam promosi keadaan keuangan atau modal, atau bahkan stabilitas kekuasaan. (2) keadaaan eksternal, semakin banyak competitor atau persaingan dengan merk atau metode yang sama dan tidak terlalu diferensial sagat mempengaruhi promosi. Maka dari itulah kemudian lembaga pendidikan dituntut untuk selalu membuat inovasi perkembangan cabang ilmu pendidikan dengan metode yang baru dan belum dimiliki oleh instansi lainnya. (3) batasan hukum, media atau kebiajakan pemerintahan turut berpengaruh terhadap perkembangan promosi jasa pendidikan. Pada dasarnya promosi memiliki tujuan jangka panjang dan jangka pendek, tujuan jangka panjangnya adalah meningkatkan hubungan kinerja atau kerjasama antara pelanggan atau konsumen dengan pengelola. Perkuliahan pada hari senin ditutup dengan diskusi kecil dalam kelas terkait beberapa aspek yang kemudian layak dipertimbangkan dalam promosi jasa pendidikan khususnya seperti halnya visi dan misi lembaga pendidikan, fasilitas, keuntungan atau kelebihan lain yang diperoleh dan belum dimiliki oleh lembaga pendidikan sejenis lainnya.

Sabtu, 04 Mei 2013

PENETAPAN KEBIJAKAN HARGA JUAL

Reportase Universitas Negeri Jakarta, 29 April 2013 ruang 307 perkuliahan manajemen pemasaran jasa, dibimbing langsung oleh Bapak Amril Muhammad,SE.,M.Pd. perkuliahan diawali dengan paparan kelompok. materi pertemuan kali ini terkait “Kebijakan Harga Jual”. Dalam manajemen pemasaran jasa, harga merupakan salah satu kompponen penting, harga merupakan nilai yang ditetapkan oleh perusahaan sebagai ganti dari biaya produksi, harga jual ditetapkn oleh perusahaan yang berkaitan dengan ditetapkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, dalam hal ini adalah manager. Berikut akan dipaparkan terkait faktor yang berkaitan dengan penentuan harga produk, yaitu: (1) permintaan pasar terhadap produk yang bersangkutan, permintaan pasar dan strategy posisi disini berperan dalam permintaan pasar terhadap produk. Jika produk dipasaran memiliki permintaan yang banyak, maka harga pun turut memperngaruhi. (2) pemilihan strategi penetapan harga produk, strategy penetapan produk sangat berpengaruh pula dalam menunjang pemasaran. (3) pesaing, kondisi persaingan dalam dunia bisnis seringkali mempengaruhi perusahaan dalam menetapkan kebijakan penetapa harga produk. (4) target pasar, sesuai dengan yang telah dijelaskan pada reportase yang lalu terkait dengan positioning, segmentasi serta bauran pemasaran, target pasar sangat berpengaruh dalam pemetaan penetapan atau estimasi harga yang mampu dibayarkan oleh konsumen dalam segmen tertentu. Penetapan harga, pada perusahaan selayaknya mampu memenuhi beberapa aspek yang kemudian harus dipertimbangkan antara produk dengan harga pasar. Berikut merupakan aspek yang berkaitan, diantaranya: (1) harga selayaknya menjadi cermina mutu produk, (2) harga sejatinya pula mampu bersaing dengan produk sejenis, (3) harga produk juga menyesuaika dengan segmen pasar yang ada, (4) kebijakan pemerintah terkait penetapan harga dalam kementerian perdagangan selayaknya layak utuk dipertimbangkan lebih matang.

Jumat, 03 Mei 2013

Saluran pemasaran

REPORTASE Saluran pemasaran Senin, 15 April 2013. Seperti biasanya senin pagi kelas dimulai pukul 08.30. Paparan dari kelompok 5 yang beranggotakan Novita, Azziz, sari puspita, nurlaillia, dan ka ella. Kali ini paparan kelompok terkait dengan saluran pemasaran. Saluran pemasaran merupakan rangkaian dari proses manajemen pemasaran, pemasaran jasa khususnya. Dalam proses saluran pemasaran jasa, terdapat konflik saluran pemasaran. Konflik saluran terdapat dua jnis konflik yaitu, konflik saluran pemsaran horizontal, merupakan bentuk konflik yang terjadi antar perusaahaan dalam lemaga yang sama, sedangkan konflik saluran pemasaran vertical, yaitu bentuk konflik yang terjadi antar perusahaan dalam lembaga yang berbeda karena adanya Kontrak atau keterikatan. Dalam saluran pemasaran pun terdapat macam-macam bentuk yang sering disebut sebagai Vertkal marketing sistem, diantaranya adalah Korporat (pemimpi tunggal), Kontraktual (terikat/kerjasama), Teradministrasi. Faktor yang mempeungaruhi saluran pemasaran, adalah Pasar (kondisi pasar secara umum), Produk (jumlah barang atau produk), Produsen. Alasan adanya saluran pemasaran, adalah sebagai berikut: 1. Focus pada produksi (menyediakan) 2. Jagkauan yang luas 3. Efisinsi biaya 4. Prestise (nilai) Begitupula dalam hal pemasaran Jasa pendidikan, Lokasi (aksesibilitas, prestise lokasi) mempengaruhi harga. Namun pada dasarnya saluran pemasaran selalu mempertimbangkan aspek atau prinsip efektif dan efisien dalam kegiatannya.

MERK DAGANG

Gilang Cahyo N T/MP ’11 Reguler (1445110095) MARKETING PLAN MERK DAGANG TERAPI, BIMBINGAN DAN PELATIHAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Konsep perencanaan manajemen pemasaran jasa pendidikan yang menjadi salah satu rancangan dalam mekerting plan yang akan dirancang adalah bentuk lembaga nonformal berupa terapi, bimbingan dan pelatihan khusus yang berkonsentrasi untuk anak berkebutuhan khusus. Dalam konsep manejemen pemasaran jasa, merk dagang merupakan hal yang penting dalam pamasaran. Dengan adanya merk dagang, pelanggan mampi mengetahui produk yang kemudia kita ciptakan, serta memilki ciri khas tertentu dan mudah dikenal. Berdasarkan pengertian dari American marketing association, merek sebagai nama, istilah, tanda, symbol, desain, atau kombinasinya. Hal ini dilakukan agar kemudian pelanggan dapat dengan mudah membendakannnya sesuai dengan cirri khas lembaga. Mrek dagang yang akan dirancang akan diberi nama “Cindera Jiwa”. Nama ini memiliki pengertian serta makna sebagai salah satu tempat yang memiliki layanan maksimal untuk pelaggan, seperti halnya konten dan bentuk yang dibuat berupa lembaga terapis, bimbingan, dan peltihan bagi anak berkebutuhan khusus. Nama cindera jiwa ini terinspirasi dari sikap anak berkebutuhan khusus, serta potensi anak berkebutuhan khusus yang sebenarnya memiliki potensi luar biasa dalam dirinya, namun terkadang menjadi salah satu hal yang tidak terlihat karena kekuranggannya itu, maka dari itu lah kemudian dengan nama tersebut berharaap potensi atau minat serta bakat yang ada dalam diri anak berkebutuhan khusus mampu menjadi lentera atau bermanfaat bagi kondisi jiwa, atau bahka orang-orang yang ada di sekitarnya.

MERK DAGANG DAN KONSEP NILAI

Universitas Negeri Jakarta. Senin, di ruang 307. Pagi, pertemuan ke .. mata kuliah manajemen pemasaran jasa, perkuliahan dimulai dengan pemaparan oleh kelompok dengan materi terkait Merk Dagang dan Konsep Nilai dalam Pemasaran Jasa Pendidikan. Terkadang timbul dalam benak sebersit pertanyaan terkait merk dagang. Dalam kehidupan sehari-hari merk dagang menjadi salah satu hal yang kemudian sangat khas dengan produk, terbayang merk air mineral seperti halnya aqua, vit, dll. Atau merk shampo yang terkenal seperti halnya pantene, clear, atau lain sebagainya. Dalam konsep pemasaran jasa atau produk merk lah yang kemudian bentuk wujud cirri khas produk. Itulah alasan yang menjadi urgensi pentingnya merkterhadap produk. Apabila kita bayangkan, suatu produk tanpa merk dagang yang kemudian dengan kualitas yang berbada satu sama lainnya, alhasil kebingnganlah yang menjadi pelaggan atau konsumen membedakannya. Dengan adanya merk dagang konsumen akan dengan mudah mengenali dan membedakan cirri khas produk satu dengan yang lainnya. Merk dagang merupakan tanda atau identitas suatu produk. Sebuah perusahaan baik jasa atau dagang pasti memiliki maksud serta tujuan berkaitan dengan strategy atas keputusan nama yang cocok untuk produknya. Coba apabila kita perhatikan beberapa contoh produk seperti alat elektronik, nama merk yang sama dan diambil untuk keseluruhan produk seperti Toshiba, Samsung, atau sony. Memiliki nama keseluruhan, namun produk yang dihasilkan berbeda. Atau nama yang berbeda untuk setiap produk namun masih dalam satu kesatuan perusahaannya seperti nama PT. unilever mengeluarkan berbagai produk dengan nama merk yang berbeda seperti pond’s, sunsilk, pepsodent, citra, clear, dll. Kualiatas sebuah merk kemudian dapat dinilai dari beberapa aspek yaitu menyatakan tentang manfaat serta kegunaan produk, mudah diingat, dikenal atau dilafalkan, dan harus berbeda dengan produk pesaing lainnya serta hendaknya menyatakan kualitas produk Sebuah merk dagang memilik fungsi sebagai tanda identitas pengenal untuk menjadi pembeda yang membedakan hasil produksi dari yang lain, selain itu merk dagang juga digunakan sebagai alat untuk promosi sehingga mempromosikan hasil produksi.

PENCIPTAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

Universitas Negeri Jakarta. Senin april 2013 pukul 08.30 WIB di ruang 307 merupakan pertemuan ke-.. mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan dalam pertemuan perkuliahan kali ini dibahas terkait dengan penciptaan dan pengembangan produk. Materi dipaparkan oleh kelompok .. yang diantaranya beranggotakan …. Bicara terkait penciptaan dan pengembanga produk dalam manajemen pemasaran merupakan hal yang dirasa penting. Pencipataan dan pengembangan produk baru yang inovatif dan kreatif menjadi mutlak dilakukan guna memikat pembeli atau bahkan pelanggan. Produk dalam pengertia konsep adalah sekumpulan atribut nyata dan tidak nyata yang mampu memuaskan konsumen. Syarat penciptaan produk baru diataranya adalah Inovatif yang mengandung pengertian unik belom ada atau dipasaran di tempat lain. Hal ini jelas mutlak dilakukan apabila perusahaan menginginkan konsumen, selera masyarakat yang kemudian selalu berubah fluktuatif lah yang kemudia menuntut perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan produk. Pengganti, dalam hal ini pengganti dimaksudkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan jasa atau barang yang kemudian berfungsi sebagai pengganti dari produk yang telah ada sebelumnya. Imitative, imitative disini dimaksudkan sebagai bentuk modifikasi dengan fungsi, kegunaan, atau nilai yang lebihdaripada barang atau jasa yang ada. Mengapa inovasi diperlukan dalam pengembangan produk? Berikut adalah alasan dilakukannya Inovasi produk, yaitu Daur hidup—siklus (pasar atau produk tersainngi oleh yang baru), Keuntungan akan menurun karna produk lama berkurang nilai, Produk menentukan laba, Produk baru penting dalam pertumbuhan Penghembangan produk dengan inovasi baru juga memiliki Faktor penunjang yang menunjang sekaligus memungkinkan terjadinya inovasi dalam pengembangan produk, berikut adalah faktor penunjang; Kemajuan technology, Kebutuhan konsumen dinamis, Peraturan pemerintah, Konsumen yang lebih selektif, Lingkungan dan sumberdaya. Pengembangan produk juga harus memperhatikan beberapa aspek seperti, Kebuthan masyrakat, Harus cocok atau relevan dengan kemajuan zaman, Gagasan diterima oleh tim manajemen, Sesuai dengan alokasi keuangan yang ada pada perusahaan.

REPORT 5 BAURAN PEMASARAN

alhamdulillah setelah beberapa pertemuan saya lupa password blog,padahal setiap pekan selalu bikin report pertemuan, seperti halnya report ini dibuat pada hari rabu 11 april 2013, semoga esensi dari belajarnya pun kemudian tidak hilang.. Universitas Negeri Jakarta. Senin, 8 April 2013 ruang perkuliahan DS. 307. Perkuliahan berjalan dengan presentasi pemaparan kelompok 2 pemaparan pada hariini tenrkit dengan Bauran Pemasaran Jasa. Materi ini masih Berkaitan dengan pembahasan pekan lalu tentang positioning, bauran pemasaran merupakan alat yang kemudian dikembangkan dengan baik yang dipakai sebagai struktur oleh pemasar atau pemilik perusahaan dalam menetapkanstrategy pasar. Dalam bauran pemasaran terdapat 4 (empat) unsur yaitu product (produk), price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi). Dalam konsep manajemen pemasaran jasa sering disebut sebagai istilah 4P. Product (produk) Jasa merupakan rangkaian pemuasan nilai yang kompleks, orang membeli jasa untuk memecahkan masalah dan mereka melekatkan nilai pada jasa-jasa dalam kaitannya dengan kemampuan jasa yang dipersepsikan untuk memecahkan masalah. Ada empat level penawaran produk jasa yaitu: Pertama, produk inti atau generik yang merupakan produk jasa dasar yang harus dipenuhi. Kedua, produk yang diharapkan yaitu kondisi pembelian minimal yang perlu dipenuhi. Ketiga, produk yang diperluas yaitu memungkinkan suatu produk dibedakan dari yang lain dan mampu memberikan nilai lebih untuk pelanggan. Keempat, produk potensial, yaitu seluruh sifat dan manfaat tambahan potensial yang memang atau mungkin merupakan utilitas bagi pembeli. Price (harga). Dalam bauran pemasaran diperlukan penetapan harga sesuai dengan harga pasaran. Harga dalam bisnis juga merupakan betuk perseps nilai atau kualitas produk barang atau jasa. Tujuan penetapan harga diantaranya adalah untuk kelangsungan hidup, untuk memaksimalkan keuntungan, memaksimalkan penjuala, untuk gengsi (prestise), sebagai ROI (Return on Investment) atau pengembalian investasi dalam artian mencapai keuntungan. Place (tempat). Lokasi temoat juga merupakan salah satu unsure dalam bauran pemasaran. Pemilihan lokasi ditentukan dengan pertimbangan beberapa alasan, seperti halnya keterjangkauan, atau dipertimbangkan dengan kondisi geografis atau demografis (kependudukan) tempat yang dipilih. Hal ini penting dilakukan karena lokasi merupakan cara menyampaikan jasa pada pelanggan. Promotion (promosi). Unsur promosi dalam bauran pemasaran jasa membentuk peranan penting dalam membantu mengkomunikasikan positioning jasa kepada para pelanggan. Promosi merupaka bentuk dari komuniasi pemasaran, oleh karena itulah promosi menjadi bagian penting dalam baura pemasaran jasa terutama. Bentuk dari promosi mencakup Periklanan, Penjualan personal, Promosi penjualan, Hubungan masyarakat, Word of mouth yaitu penyampaian jasa dan mengkomunikasikan kepada pelanggan dengan rekomendasi personal, dan Pos langsung (direct mail) yaitu melalui surat atau pos. Pengembangan unsure bauran pemasaran menjadi hal yang cukup penting agar kemudian strategy pasar dapat berhasil secara umum. Ada tiga jenis interaksi antar unsur-unsur bauran pemasaran yaitu: (1) Konsistensi, di mana ada kesesuaian yang logis dan bermanfaat antara dua atau lebih unsur bauran pemasaran, (2) Integrasi, yang menyangkut interaksi harmonis aktif antar unsur-unsur bauran, (3) Leverage, yang mencakup pendekatan yang lebih canggih dan berkaitan dengan setiap unsur sebaik mungkin untuk mendukung semua bauran pemasaran.

REPORTASE 4 POSITIONING

Kelas pemasaran jasa yang dengan dosen pengampu Pak Amril, dimulai pukul 08.30. kelas dimulai. Paparan kelompok pertama membahas Positioning. Dengan pemateri saya sendiri, mariatul qibtiah, vivi, septian aji. Berbicara terkait Positioning berkaitan dengan segmentasi dan targeting. Dalam proses segmentasi hal-hal yang perlu diperhatikan adalah besar jangkauan pasar, daya beli konsumen atau kemampuan beli konsumen, perbedaan softskill, pesaing atau competitor, keterjangkauan kemudahan atau penempatan yang strategis, serta kesiapan sumber daya manusia dalam merealisasikannya. Setelah melalui beberapa tahapan dan pertimbangan terkait aspek yang dinilai maka langkah selanjutnya adalah targeting. Targeting adalah membdik target market yang telah dipilih dipilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentunya serangkaian program pemasaran hendaknya sesuaia dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak dituju. Menurut Phillip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran Jasa edisi keenam jilid 1 Positioning merupakan proses penempatan atau kegiatan merancang produk atau bauran pasar pemasaran. Positioning merupakan bentuk lanjut dari proses segmentasi pasar. Segmentasi adalah proses membagi pasar atau kelompok customer sesuai dengan kebutuhan, karakteristik konsumen, atau bahkan perilaku konsumen. Positioning pada hakikatnya adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga kosumen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Makna mencari posisi dalam pasar langkah inni dilakukan dala menentukan strategy segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwasannya positioning merupakan langkah produsen menciptakan desain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen di dalam suatu segmen mengeri atau memahami dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya. Positioning bagi setiap segmen yang dirancang perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategy penempatan produk. Kegiatan positiong (penempatan produk) memungkinkan perusahaan dalam memecahkan masalah bauran pasar, Bauran pemasaran yang kemudian mencakup produk, harga, distribusi dan promosi barang. Positioning merupakan dasar rincian taktik penempatan produk pada suatu segemn pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Dalam Positioning perusahaan hendaknya melakukan berbagai macam strategy pemasaran untuk mendapatkan posisi terbaik dalam benak konsumen. Hal ini sangatlah penting, mengingat positioning merupakan langkah awal bagi para produsen untuk meyakinkan pelanggan serta membangun loyalitas pelanggan sebelum akhirnya membeli produk yang ditawarkan. Hal yang terpenting dalam positioning adalah belajar dari kesalahan yang dilakukan oleh competitor. Berikut merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan penentuan posisi atau positioning adalah Mengenali keunggulan bersaing potensial, Memilih keunggulan bersaing, Mengisyaratkan keunggulan bersaing. A. Mengenali keunggulan bersaing potensial, merupakan langkah awal dalam melakukan positioning. Dalam mengenali keunggulan bersaing potensial ini berasal dari kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai dari produk perusahaan barang atau jasa. Peerusaaan melakukan riset atau studi positioning untuk menentukan persepsi pasar sasaran terhadap berbagai produk berdasarkan dimensi yang digunakan. Tipe dasar keunggulan bersaing: keunggulan biaya dan differensiasi Porter (1997 dan 1998) mengungkapkan beberapa strategi yang dapat digunakan perusahaan agar dapat bersaing. Beberapa aspek inti teori Porter itu adalah : 1. Persaingan merupakan inti keberhasilan dan kegagalan. Inti berarti suatu keberhasilan atau kegagalan bergantung pada keberanian perusahaan untuk bersaing. Tanpa berani bersaing, tidak mungkin keberhasilan diperoleh (Porter, 1997:1). Strategi bersaing bertujuan untuk mempertahankan tingkat keuntungan dan posisi yang langgeng ketika menghadapi persaingan. 2. Keunggulan bersaing. Berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh perusahaan bagi pelanggan atau pembeli. Keunggulan bersaing menggambarkan cara perusahaan memilih dan mengimplementasikan strategi generik (biaya rendah, deferensiasi, dan fokus) untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing. Dengan perkataan lain, keunggulan bersaing menyangkut cara suatu perusahaan menerapkan strategi generiknya dalam kegiatan praktis. 3. Dua jenis dasar keunggulan bersaing yaitu biaya rendah (low cost) dan deferensiasi Keunggulan semua itu berasal dari struktur industri. Perusahaan yang berasal dengan strategi biaya rendah yaitu memiliki kemampuan dalam mendesain produk, dan pasar yang lebih efisien dibandingkan pesaing. Perusahaan yang berasal dengan deferensiasi (deferentiation) yaitu : Kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang unik dan memiliki nilai lebih (superior value) bagi pembeli dalam bentuk kualitas produk, sifat-sifat khusus, dan pelayanan lainnya. 4. Kedua jenis dasar keunggulan bersaing tersebut menghasilkan tiga Strategi Generik (Porter, 1997) B. Memilih keunggulan bersaing, langkah kedua dalam positioning. Suatu posisi dikomunikasikan dengan nama merk atau slogan. Setelah mengenali keungggulan dalam n\bersaing potensial maka langkah selanjutnya adalah memilih keunggulan bersaing yang akan dimiliki dan atau dipilih. C. Mengisyaratkan keunggulan bersaing, merupakan langkah ketiga dae\ripada proses positioning, mengkordinasikan komponen bauran pemasaran untuk menyampaikan pesan atau posisi yang konsisten. Positioning terkadang mebngalami erosi dikarenakan kurangnya perhatian terhadap perubahan selera pasar atau konsumen. Oleh karena itulah perusahaan hendaknya secara rutin memantau posisinya atau bahkan jika perlu melakukan repositioning ah\gar perusahaan dapat mempertahankan persepsinya terhadap konsumen. Kekeliruan posisi yang utama yang kerap ditemukan perusahaan: a) Posisi terlalu rendah (underpositioning) Merupakan posisi yang kurang tepat dalam menonjolkan keunggulan produk. Terkadang keunggulan produk yang ditawarkan bukanklah hal yang istimewa bagi konsumen, sehingga sasaran pasar yang diwarkan produk kurang berminat dengan produk tersebut atau kurang berkesan dalam benak konsumen. Hal ini artinya berarti perusahaan keliru dalam menempatkan posisi karena berada pada posisi yang rendah dibandingkankan perusahaan dengan produk lainnya. b) Posisi terlampaui tinggi (overpositiong) Berbanding terbalik dengan kekeliruan yang pertama (underpostioning), yang dimaksud dengan overpositioning adalah menanamkan citra produk lebih tinggi dalam benak konsumen, sehingga pada akhirnya konsumen beranggapan bahwa harga jual yag ditawarkan pastinya tidak menjangkau semua kalangan. c) Posisi yang rancu (confused positionig) Kekeliruan yang ketiga yaitu confused positioning, confused positioning adalah kekeliruan yang membuat citra atau brand produk terhadap pelanggan atau konsumen bingung dengan banyaknya klaim atau perubahan brand produk yang terlampau sering. Hal ini yang kemudian lambat laun membuat kepercayaan konsumen menurun atau bahkan menghilang. d) Doubtful positioning Kekeliruan dalam hal ini adalah kekeliruan penempatan dalam brand atau merk yang justru sulit dipercayai oleh konsumen. Strategy pemasaran ini biasanya yang sering terjadi dalam pemasaran saat ini, dimana perusahaan mengklaim produk miliknya memiliki kualitas paling bagus, namun yang terjadi justru malah sebaliknya, konsumen merasa takut, antipati atau tidak percaya karena khawatir hanya termakan promosi semata. Persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan bukan sekedar produk fisik adalah focus utama positioning. Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai terhadap pelanggan. Kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing, da persepsi perusahaan terhadap pelanggan.