Jumat, 31 Mei 2013

KEPUASAN PELANGGAN

REPORTASE Universitas Negeri Jakarta, senin (27 Mei 2013). Perkuliahan manajemen pemasaran jasa peretemua terakhir dalam semester empat. Ditutup dengan presentasi atau paparan oleh kelompok terakhir. Pemaraparan terakhir membahas terkait dengan kepuasan pelanggan. Berbicara tentang kepuasan pelanggan, kepuasaan pelanggan adalah hal mutlak dalam pembahasan marketing atau manajemen pemasaran jasa dalam bidang bisnis. Pada dasarnya setiap kegiatan usaha kepuasan pelanggan adalah hal yang layak diperhatikan. Artinya pun kemudian dalam dunia usaha simbiosis mutualisme atau ikatan dan kerjasama saling mengntungkan satu sama lainnya. Kepuasan pelanggan terjadi ketika adanya kesesuaian antara harapan dengan kenyataan riil. Harapan dan kenyataan ini juga terjadi kerika ada dua hal yaitu pelangggan telah merasakan produk atau menggunakan jasa, dan perusahaan telah menyiapkan fasilitas yang memadai sebagai bentuk usaha dari perusahaan melayani pelanggan atau pengguna jasa. Setiap periusahaan selayaknya memilki target terkait dengan kepuasan pelanggan, target-target yang berkaitan dengan kepuasaan pelanggan dituangkan terhadap program cara mengukur kepuasan pelanggan. Ada beberapa hal yang menjadi bahasan dalam cara mengukur kepuasan pelaggan yang dapat dilakukan oleh perusahaan atau lembaga penyedia jasa, diantaranya adalah (1) pendekatan sistemik, analisis kebijakan, (2) keluhan dan saran atau pembukaan hotline saran, keluhan, (3) analisis kehilangan atau loss customer analysis, (4) survey kepuasan pelanggan secara langsung, (5) ghost shopping atau pembeli gelap. Kuliah berakhir pukul 10.00 WIB pertemuan terakhir pun ditutup dengan kesimpulan yang dipaparkan oleh audiens sebagai bentuk tanggung jawab terhadap materi yang telah disampaikan oleh kelompok penyaji.

Kamis, 23 Mei 2013

CUSTOMER BEHAVIOR (PERILAKU KONSUMEN)

REPORTASE Universitas Negeri Jakarta, senin 20 Mei 2013. Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan dimulai seperti biasanya pukul 08:30. Pemaparan kelompok pada pertemuan kali ini membahas terkait tentang customer behavior (perilaku konsumen). Berbicara tentang perilaku ada dua hal yang kemudian saling berkaitan dengan Aspek internal dan aspek eksternal. Aspek internal yang mendasari seseorang berperilaku adalah kenutuhan atau keinginan yang ada dalam diri seseorang. Kebutuhan dalam hal ini berkaitan dengan teori kebutuhan Abraham Maslow yang terdiri dari lima hal. Menurut teori kebutuhan maslow hal yang mendasari kebuthan tersebut berkaitan dengan konsep diri atau fisiologis, social, kepercayaan dan mental. Sedangkan, aspek eksternal yang mendasari perilaku seseorang sangat erat kaitannya dengan ekonomi (daya beli), lingkungan ekonomi, demografis, sosiologis, politis, dan IPTEK (Ilmu pengetahuan dan technology). Perilaku konsumen dalam pemasaran jasa pada khusuSnya dipengaruhi oleh Kebudayaan, kelas social, kelompok acuan, keluarga, pribadi yang berkaitan dengan gaya hidup. Ada beberapa point yang berkaitan dengan perilaku pembeli (1) perilaku pembeli yang kompleks, (2)perilaku konsumen yang mengurangi ketidakcocokan, (3) perilaku konsumen berdasarkan kepada kebiasaan, (4) perilaku konsumen yang mencari keberagaman. Seorang marketer kiranya mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan customer behavior, dalam pelaksanaannya dengan mempelajari aspek atau segala hal yang berkaitan dengan perilaku konsumen memiliki urgensi sebagai berikut: a. Harapan pelanggan terhadap kualitas atau manfaat suatu produk b. Karakteristik pelanggan terhadap respon beli konsumen c. Sikap consumen terhadap atribut produk d. Kebutuhan dan motivasi konsumen terhadap atribut produk e. Kepuasan konsumen terhadap pelayanan distributor f. Tanggapan terhadap iklan g. Persepsi pelanggan terhadap customer delivered value h. Persepsi pelanggan terhadap nilai Setiap marketer selayaknya memiliki perencanaan strategy yang matang dalam menjalankan fungsinya, sehingga kinerja marketer produk atau jasa lebih terarah dan sistematis dan hasi penjualan pun kemudian dapat menghasilkan nilai lebihatau maksimal untuk perusahaan ataupun lembaga.

Rabu, 15 Mei 2013

KUALITAS JASA PENDIDIKAN

REPORTASE Universitas Negeri Jakarta, Senin, 13 Mei 2013. Perkuliahan dimulai seperti biasanya pukul 08.30, paparan dari kelompok penyaji. Kualitas jasa pendidikan berkaitan dengan citra lembaga atau instansi pendidikan penyelenggara. Ada beberapa dimensi yang berkaitan dengan kualitas jasa pendidikan, diantaranya adalah Reliability berkaitan dengan Kehandalan, Responsivenes berkaitan dengan daya tanggap, assurance atau asuransi, tangiable berkaitan dengan sesuatu yang abstrak atau tidak mampu dilihat. Ada beberapa alasana yang kemudian pada akhirnya kualitas pendidikan penting diperhatikan dalam lembaga atau instansi pendidikan. Berikut merupakan alasannya: (1) reputasi lembaga atau instansi, kualitas lembaga pendidikan dangat erat kaitannya terhadap reputasi lembaga pendidikan yang berkaitan, (2) kehandalan produk, (3) keterlibatan global. Kualitas jasa pendidikan seperti halnya pemasaran pada umumnya dalam dunia bisnis, persaingan internasional antar lembaga menjadisalah satu hal yang patut dipertimbangkan dalam pemasaran jasa pendidikan. Kualitas jasa pendidikan berkaitan pula dengan konsep Total Quality Management (TQM). Lingkaran bahasan dalam konsep TQM ini terbagi dalam beberapa bagian proses manajemen, diantaranya adalah Plan, Do, Act, Check. Komponen terukur dari bidang jasa terdiri dari merancang produk jasa, ekspektasi pelanggan adalah hal yang penting. Selain dari pada hal itu, kesenjangan yang terjadi dalam kualitas jasa: 1) Kesenjangan harapan konsumen dan persepsi manajemen 2) Kesenjangan persepsi manajemen dan spesifikasi mutu jasa 3) Kesenjangan spesifikasi kualitas jasa 4) Kesenjangan penyerahan jasa dan komunikasi eksternal 5) Kesenjanagan persepsi jasa dan jassa yang diharapkan. Perkualiahan berakhir dengan penjelasan terkait kualitas dan korelasinya pendekatan system dalam pendidikan. Setelah pertanyaan selesai untuk dijawab, maka Bapak Amril kembali menjelaskan materi kualitas jasa yang lebih spesifik di bidang pendidikan dengan mencontohkan pengelolaan pendidikan dalam konsep input, proses, dan output. Dimana iput terdiri dari peserta didik, instrumen SKL, pendidik, isi, sarpras, pembiayaan, letak geografis dan demografis. Ptoses diartikan dengan adanya proses pembelajaran bagi peserta didik yang menjadi sebuah strategi jasa, dan output yag dihasilkan berupa penilaian untuk peningkatan, kemampuan, pengetahuan, keterampilan, kecakapan, dan kesiapa bagi peserta didik. Perkuliahan kali ini berakhir pada pukul 10.30 WIB dan diakhiri dengan penjelasan prosedur UAS yang akan dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2013.

Kamis, 09 Mei 2013

PROMOSI JASA PENDIDIKAN

RREPORTASE Universitas Negeri Jakarta, Senin 6 April 2013. Tak seperti biasanya seni pagi, perkuliahan pada kali ini tidak dibimbing langsung oleh dosen pengampu Mata Kuliah Manajemen Pemasaran, beliau tidak hadir dikarenakan adanya keperluan yang tidak dapat ditinggalkan. Namun perkuliahan tetap berjalan dengan pemaparan dari pemateri. Materi yang dibahas dalam pertemuan ini terkait dengan promosi jasa pendidikan. Bicara terkait pemasaran, seprti halnya telah disinggung dalam beberapa pertemuan sebelumnya, seperti bahasan bauran pemasaran dan lain-lain. Promosi dalam pemasaran adalah bentuk usaha komunikasi dari produsen kepada pelanggan atau konsumen. Bagaikan siklus yang terus berputar, dalam proses bisnis dan pemasaran produk atau jasa, promosi menjadi hal yang memiliki urgensi yang sangat menentukan jalannya siklus serta tidak dapat dipisahkan dalam pemasaran. Promosi secara umum selain bertujuan untuk menkomunikasikan hasil produk atau jasa tetapi juga mendorong penjualan produk atau jasa. Promosi sering digunakan dalam pemasaran biasanya berbentuk iklan dalam media cetak (Koran, tabloid, atau majalah) atau media elektronik (tivi, ataupun internet). Dalam pemasaran jasa, jasa pendidikan khususnya proses promosi merupakan proses yang teramat penting. Promosi jasa yang kreatif dan memiliki daya tarik menjadi salah satu faktor pengaruh berkembangnya pemasaran jasa yang bersangkutan. Ada beberapa faktor yang kemudian mempengaruhi perkembangan cepat atau lambatnya promosi jasa, diantaranya adalah (1) keadaan internal dalam lembaga atau instansi pendidikan tersebut. Keadaan lembaga menjadi penting dalam promosi keadaan keuangan atau modal, atau bahkan stabilitas kekuasaan. (2) keadaaan eksternal, semakin banyak competitor atau persaingan dengan merk atau metode yang sama dan tidak terlalu diferensial sagat mempengaruhi promosi. Maka dari itulah kemudian lembaga pendidikan dituntut untuk selalu membuat inovasi perkembangan cabang ilmu pendidikan dengan metode yang baru dan belum dimiliki oleh instansi lainnya. (3) batasan hukum, media atau kebiajakan pemerintahan turut berpengaruh terhadap perkembangan promosi jasa pendidikan. Pada dasarnya promosi memiliki tujuan jangka panjang dan jangka pendek, tujuan jangka panjangnya adalah meningkatkan hubungan kinerja atau kerjasama antara pelanggan atau konsumen dengan pengelola. Perkuliahan pada hari senin ditutup dengan diskusi kecil dalam kelas terkait beberapa aspek yang kemudian layak dipertimbangkan dalam promosi jasa pendidikan khususnya seperti halnya visi dan misi lembaga pendidikan, fasilitas, keuntungan atau kelebihan lain yang diperoleh dan belum dimiliki oleh lembaga pendidikan sejenis lainnya.

Sabtu, 04 Mei 2013

PENETAPAN KEBIJAKAN HARGA JUAL

Reportase Universitas Negeri Jakarta, 29 April 2013 ruang 307 perkuliahan manajemen pemasaran jasa, dibimbing langsung oleh Bapak Amril Muhammad,SE.,M.Pd. perkuliahan diawali dengan paparan kelompok. materi pertemuan kali ini terkait “Kebijakan Harga Jual”. Dalam manajemen pemasaran jasa, harga merupakan salah satu kompponen penting, harga merupakan nilai yang ditetapkan oleh perusahaan sebagai ganti dari biaya produksi, harga jual ditetapkn oleh perusahaan yang berkaitan dengan ditetapkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, dalam hal ini adalah manager. Berikut akan dipaparkan terkait faktor yang berkaitan dengan penentuan harga produk, yaitu: (1) permintaan pasar terhadap produk yang bersangkutan, permintaan pasar dan strategy posisi disini berperan dalam permintaan pasar terhadap produk. Jika produk dipasaran memiliki permintaan yang banyak, maka harga pun turut memperngaruhi. (2) pemilihan strategi penetapan harga produk, strategy penetapan produk sangat berpengaruh pula dalam menunjang pemasaran. (3) pesaing, kondisi persaingan dalam dunia bisnis seringkali mempengaruhi perusahaan dalam menetapkan kebijakan penetapa harga produk. (4) target pasar, sesuai dengan yang telah dijelaskan pada reportase yang lalu terkait dengan positioning, segmentasi serta bauran pemasaran, target pasar sangat berpengaruh dalam pemetaan penetapan atau estimasi harga yang mampu dibayarkan oleh konsumen dalam segmen tertentu. Penetapan harga, pada perusahaan selayaknya mampu memenuhi beberapa aspek yang kemudian harus dipertimbangkan antara produk dengan harga pasar. Berikut merupakan aspek yang berkaitan, diantaranya: (1) harga selayaknya menjadi cermina mutu produk, (2) harga sejatinya pula mampu bersaing dengan produk sejenis, (3) harga produk juga menyesuaika dengan segmen pasar yang ada, (4) kebijakan pemerintah terkait penetapan harga dalam kementerian perdagangan selayaknya layak utuk dipertimbangkan lebih matang.

Jumat, 03 Mei 2013

Saluran pemasaran

REPORTASE Saluran pemasaran Senin, 15 April 2013. Seperti biasanya senin pagi kelas dimulai pukul 08.30. Paparan dari kelompok 5 yang beranggotakan Novita, Azziz, sari puspita, nurlaillia, dan ka ella. Kali ini paparan kelompok terkait dengan saluran pemasaran. Saluran pemasaran merupakan rangkaian dari proses manajemen pemasaran, pemasaran jasa khususnya. Dalam proses saluran pemasaran jasa, terdapat konflik saluran pemasaran. Konflik saluran terdapat dua jnis konflik yaitu, konflik saluran pemsaran horizontal, merupakan bentuk konflik yang terjadi antar perusaahaan dalam lemaga yang sama, sedangkan konflik saluran pemasaran vertical, yaitu bentuk konflik yang terjadi antar perusahaan dalam lembaga yang berbeda karena adanya Kontrak atau keterikatan. Dalam saluran pemasaran pun terdapat macam-macam bentuk yang sering disebut sebagai Vertkal marketing sistem, diantaranya adalah Korporat (pemimpi tunggal), Kontraktual (terikat/kerjasama), Teradministrasi. Faktor yang mempeungaruhi saluran pemasaran, adalah Pasar (kondisi pasar secara umum), Produk (jumlah barang atau produk), Produsen. Alasan adanya saluran pemasaran, adalah sebagai berikut: 1. Focus pada produksi (menyediakan) 2. Jagkauan yang luas 3. Efisinsi biaya 4. Prestise (nilai) Begitupula dalam hal pemasaran Jasa pendidikan, Lokasi (aksesibilitas, prestise lokasi) mempengaruhi harga. Namun pada dasarnya saluran pemasaran selalu mempertimbangkan aspek atau prinsip efektif dan efisien dalam kegiatannya.

MERK DAGANG

Gilang Cahyo N T/MP ’11 Reguler (1445110095) MARKETING PLAN MERK DAGANG TERAPI, BIMBINGAN DAN PELATIHAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Konsep perencanaan manajemen pemasaran jasa pendidikan yang menjadi salah satu rancangan dalam mekerting plan yang akan dirancang adalah bentuk lembaga nonformal berupa terapi, bimbingan dan pelatihan khusus yang berkonsentrasi untuk anak berkebutuhan khusus. Dalam konsep manejemen pemasaran jasa, merk dagang merupakan hal yang penting dalam pamasaran. Dengan adanya merk dagang, pelanggan mampi mengetahui produk yang kemudia kita ciptakan, serta memilki ciri khas tertentu dan mudah dikenal. Berdasarkan pengertian dari American marketing association, merek sebagai nama, istilah, tanda, symbol, desain, atau kombinasinya. Hal ini dilakukan agar kemudian pelanggan dapat dengan mudah membendakannnya sesuai dengan cirri khas lembaga. Mrek dagang yang akan dirancang akan diberi nama “Cindera Jiwa”. Nama ini memiliki pengertian serta makna sebagai salah satu tempat yang memiliki layanan maksimal untuk pelaggan, seperti halnya konten dan bentuk yang dibuat berupa lembaga terapis, bimbingan, dan peltihan bagi anak berkebutuhan khusus. Nama cindera jiwa ini terinspirasi dari sikap anak berkebutuhan khusus, serta potensi anak berkebutuhan khusus yang sebenarnya memiliki potensi luar biasa dalam dirinya, namun terkadang menjadi salah satu hal yang tidak terlihat karena kekuranggannya itu, maka dari itu lah kemudian dengan nama tersebut berharaap potensi atau minat serta bakat yang ada dalam diri anak berkebutuhan khusus mampu menjadi lentera atau bermanfaat bagi kondisi jiwa, atau bahka orang-orang yang ada di sekitarnya.

MERK DAGANG DAN KONSEP NILAI

Universitas Negeri Jakarta. Senin, di ruang 307. Pagi, pertemuan ke .. mata kuliah manajemen pemasaran jasa, perkuliahan dimulai dengan pemaparan oleh kelompok dengan materi terkait Merk Dagang dan Konsep Nilai dalam Pemasaran Jasa Pendidikan. Terkadang timbul dalam benak sebersit pertanyaan terkait merk dagang. Dalam kehidupan sehari-hari merk dagang menjadi salah satu hal yang kemudian sangat khas dengan produk, terbayang merk air mineral seperti halnya aqua, vit, dll. Atau merk shampo yang terkenal seperti halnya pantene, clear, atau lain sebagainya. Dalam konsep pemasaran jasa atau produk merk lah yang kemudian bentuk wujud cirri khas produk. Itulah alasan yang menjadi urgensi pentingnya merkterhadap produk. Apabila kita bayangkan, suatu produk tanpa merk dagang yang kemudian dengan kualitas yang berbada satu sama lainnya, alhasil kebingnganlah yang menjadi pelaggan atau konsumen membedakannya. Dengan adanya merk dagang konsumen akan dengan mudah mengenali dan membedakan cirri khas produk satu dengan yang lainnya. Merk dagang merupakan tanda atau identitas suatu produk. Sebuah perusahaan baik jasa atau dagang pasti memiliki maksud serta tujuan berkaitan dengan strategy atas keputusan nama yang cocok untuk produknya. Coba apabila kita perhatikan beberapa contoh produk seperti alat elektronik, nama merk yang sama dan diambil untuk keseluruhan produk seperti Toshiba, Samsung, atau sony. Memiliki nama keseluruhan, namun produk yang dihasilkan berbeda. Atau nama yang berbeda untuk setiap produk namun masih dalam satu kesatuan perusahaannya seperti nama PT. unilever mengeluarkan berbagai produk dengan nama merk yang berbeda seperti pond’s, sunsilk, pepsodent, citra, clear, dll. Kualiatas sebuah merk kemudian dapat dinilai dari beberapa aspek yaitu menyatakan tentang manfaat serta kegunaan produk, mudah diingat, dikenal atau dilafalkan, dan harus berbeda dengan produk pesaing lainnya serta hendaknya menyatakan kualitas produk Sebuah merk dagang memilik fungsi sebagai tanda identitas pengenal untuk menjadi pembeda yang membedakan hasil produksi dari yang lain, selain itu merk dagang juga digunakan sebagai alat untuk promosi sehingga mempromosikan hasil produksi.

PENCIPTAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

Universitas Negeri Jakarta. Senin april 2013 pukul 08.30 WIB di ruang 307 merupakan pertemuan ke-.. mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan dalam pertemuan perkuliahan kali ini dibahas terkait dengan penciptaan dan pengembangan produk. Materi dipaparkan oleh kelompok .. yang diantaranya beranggotakan …. Bicara terkait penciptaan dan pengembanga produk dalam manajemen pemasaran merupakan hal yang dirasa penting. Pencipataan dan pengembangan produk baru yang inovatif dan kreatif menjadi mutlak dilakukan guna memikat pembeli atau bahkan pelanggan. Produk dalam pengertia konsep adalah sekumpulan atribut nyata dan tidak nyata yang mampu memuaskan konsumen. Syarat penciptaan produk baru diataranya adalah Inovatif yang mengandung pengertian unik belom ada atau dipasaran di tempat lain. Hal ini jelas mutlak dilakukan apabila perusahaan menginginkan konsumen, selera masyarakat yang kemudian selalu berubah fluktuatif lah yang kemudia menuntut perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan produk. Pengganti, dalam hal ini pengganti dimaksudkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan jasa atau barang yang kemudian berfungsi sebagai pengganti dari produk yang telah ada sebelumnya. Imitative, imitative disini dimaksudkan sebagai bentuk modifikasi dengan fungsi, kegunaan, atau nilai yang lebihdaripada barang atau jasa yang ada. Mengapa inovasi diperlukan dalam pengembangan produk? Berikut adalah alasan dilakukannya Inovasi produk, yaitu Daur hidup—siklus (pasar atau produk tersainngi oleh yang baru), Keuntungan akan menurun karna produk lama berkurang nilai, Produk menentukan laba, Produk baru penting dalam pertumbuhan Penghembangan produk dengan inovasi baru juga memiliki Faktor penunjang yang menunjang sekaligus memungkinkan terjadinya inovasi dalam pengembangan produk, berikut adalah faktor penunjang; Kemajuan technology, Kebutuhan konsumen dinamis, Peraturan pemerintah, Konsumen yang lebih selektif, Lingkungan dan sumberdaya. Pengembangan produk juga harus memperhatikan beberapa aspek seperti, Kebuthan masyrakat, Harus cocok atau relevan dengan kemajuan zaman, Gagasan diterima oleh tim manajemen, Sesuai dengan alokasi keuangan yang ada pada perusahaan.

REPORT 5 BAURAN PEMASARAN

alhamdulillah setelah beberapa pertemuan saya lupa password blog,padahal setiap pekan selalu bikin report pertemuan, seperti halnya report ini dibuat pada hari rabu 11 april 2013, semoga esensi dari belajarnya pun kemudian tidak hilang.. Universitas Negeri Jakarta. Senin, 8 April 2013 ruang perkuliahan DS. 307. Perkuliahan berjalan dengan presentasi pemaparan kelompok 2 pemaparan pada hariini tenrkit dengan Bauran Pemasaran Jasa. Materi ini masih Berkaitan dengan pembahasan pekan lalu tentang positioning, bauran pemasaran merupakan alat yang kemudian dikembangkan dengan baik yang dipakai sebagai struktur oleh pemasar atau pemilik perusahaan dalam menetapkanstrategy pasar. Dalam bauran pemasaran terdapat 4 (empat) unsur yaitu product (produk), price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi). Dalam konsep manajemen pemasaran jasa sering disebut sebagai istilah 4P. Product (produk) Jasa merupakan rangkaian pemuasan nilai yang kompleks, orang membeli jasa untuk memecahkan masalah dan mereka melekatkan nilai pada jasa-jasa dalam kaitannya dengan kemampuan jasa yang dipersepsikan untuk memecahkan masalah. Ada empat level penawaran produk jasa yaitu: Pertama, produk inti atau generik yang merupakan produk jasa dasar yang harus dipenuhi. Kedua, produk yang diharapkan yaitu kondisi pembelian minimal yang perlu dipenuhi. Ketiga, produk yang diperluas yaitu memungkinkan suatu produk dibedakan dari yang lain dan mampu memberikan nilai lebih untuk pelanggan. Keempat, produk potensial, yaitu seluruh sifat dan manfaat tambahan potensial yang memang atau mungkin merupakan utilitas bagi pembeli. Price (harga). Dalam bauran pemasaran diperlukan penetapan harga sesuai dengan harga pasaran. Harga dalam bisnis juga merupakan betuk perseps nilai atau kualitas produk barang atau jasa. Tujuan penetapan harga diantaranya adalah untuk kelangsungan hidup, untuk memaksimalkan keuntungan, memaksimalkan penjuala, untuk gengsi (prestise), sebagai ROI (Return on Investment) atau pengembalian investasi dalam artian mencapai keuntungan. Place (tempat). Lokasi temoat juga merupakan salah satu unsure dalam bauran pemasaran. Pemilihan lokasi ditentukan dengan pertimbangan beberapa alasan, seperti halnya keterjangkauan, atau dipertimbangkan dengan kondisi geografis atau demografis (kependudukan) tempat yang dipilih. Hal ini penting dilakukan karena lokasi merupakan cara menyampaikan jasa pada pelanggan. Promotion (promosi). Unsur promosi dalam bauran pemasaran jasa membentuk peranan penting dalam membantu mengkomunikasikan positioning jasa kepada para pelanggan. Promosi merupaka bentuk dari komuniasi pemasaran, oleh karena itulah promosi menjadi bagian penting dalam baura pemasaran jasa terutama. Bentuk dari promosi mencakup Periklanan, Penjualan personal, Promosi penjualan, Hubungan masyarakat, Word of mouth yaitu penyampaian jasa dan mengkomunikasikan kepada pelanggan dengan rekomendasi personal, dan Pos langsung (direct mail) yaitu melalui surat atau pos. Pengembangan unsure bauran pemasaran menjadi hal yang cukup penting agar kemudian strategy pasar dapat berhasil secara umum. Ada tiga jenis interaksi antar unsur-unsur bauran pemasaran yaitu: (1) Konsistensi, di mana ada kesesuaian yang logis dan bermanfaat antara dua atau lebih unsur bauran pemasaran, (2) Integrasi, yang menyangkut interaksi harmonis aktif antar unsur-unsur bauran, (3) Leverage, yang mencakup pendekatan yang lebih canggih dan berkaitan dengan setiap unsur sebaik mungkin untuk mendukung semua bauran pemasaran.

REPORTASE 4 POSITIONING

Kelas pemasaran jasa yang dengan dosen pengampu Pak Amril, dimulai pukul 08.30. kelas dimulai. Paparan kelompok pertama membahas Positioning. Dengan pemateri saya sendiri, mariatul qibtiah, vivi, septian aji. Berbicara terkait Positioning berkaitan dengan segmentasi dan targeting. Dalam proses segmentasi hal-hal yang perlu diperhatikan adalah besar jangkauan pasar, daya beli konsumen atau kemampuan beli konsumen, perbedaan softskill, pesaing atau competitor, keterjangkauan kemudahan atau penempatan yang strategis, serta kesiapan sumber daya manusia dalam merealisasikannya. Setelah melalui beberapa tahapan dan pertimbangan terkait aspek yang dinilai maka langkah selanjutnya adalah targeting. Targeting adalah membdik target market yang telah dipilih dipilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentunya serangkaian program pemasaran hendaknya sesuaia dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak dituju. Menurut Phillip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran Jasa edisi keenam jilid 1 Positioning merupakan proses penempatan atau kegiatan merancang produk atau bauran pasar pemasaran. Positioning merupakan bentuk lanjut dari proses segmentasi pasar. Segmentasi adalah proses membagi pasar atau kelompok customer sesuai dengan kebutuhan, karakteristik konsumen, atau bahkan perilaku konsumen. Positioning pada hakikatnya adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga kosumen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Makna mencari posisi dalam pasar langkah inni dilakukan dala menentukan strategy segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwasannya positioning merupakan langkah produsen menciptakan desain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen di dalam suatu segmen mengeri atau memahami dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya. Positioning bagi setiap segmen yang dirancang perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategy penempatan produk. Kegiatan positiong (penempatan produk) memungkinkan perusahaan dalam memecahkan masalah bauran pasar, Bauran pemasaran yang kemudian mencakup produk, harga, distribusi dan promosi barang. Positioning merupakan dasar rincian taktik penempatan produk pada suatu segemn pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Dalam Positioning perusahaan hendaknya melakukan berbagai macam strategy pemasaran untuk mendapatkan posisi terbaik dalam benak konsumen. Hal ini sangatlah penting, mengingat positioning merupakan langkah awal bagi para produsen untuk meyakinkan pelanggan serta membangun loyalitas pelanggan sebelum akhirnya membeli produk yang ditawarkan. Hal yang terpenting dalam positioning adalah belajar dari kesalahan yang dilakukan oleh competitor. Berikut merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan penentuan posisi atau positioning adalah Mengenali keunggulan bersaing potensial, Memilih keunggulan bersaing, Mengisyaratkan keunggulan bersaing. A. Mengenali keunggulan bersaing potensial, merupakan langkah awal dalam melakukan positioning. Dalam mengenali keunggulan bersaing potensial ini berasal dari kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai dari produk perusahaan barang atau jasa. Peerusaaan melakukan riset atau studi positioning untuk menentukan persepsi pasar sasaran terhadap berbagai produk berdasarkan dimensi yang digunakan. Tipe dasar keunggulan bersaing: keunggulan biaya dan differensiasi Porter (1997 dan 1998) mengungkapkan beberapa strategi yang dapat digunakan perusahaan agar dapat bersaing. Beberapa aspek inti teori Porter itu adalah : 1. Persaingan merupakan inti keberhasilan dan kegagalan. Inti berarti suatu keberhasilan atau kegagalan bergantung pada keberanian perusahaan untuk bersaing. Tanpa berani bersaing, tidak mungkin keberhasilan diperoleh (Porter, 1997:1). Strategi bersaing bertujuan untuk mempertahankan tingkat keuntungan dan posisi yang langgeng ketika menghadapi persaingan. 2. Keunggulan bersaing. Berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh perusahaan bagi pelanggan atau pembeli. Keunggulan bersaing menggambarkan cara perusahaan memilih dan mengimplementasikan strategi generik (biaya rendah, deferensiasi, dan fokus) untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing. Dengan perkataan lain, keunggulan bersaing menyangkut cara suatu perusahaan menerapkan strategi generiknya dalam kegiatan praktis. 3. Dua jenis dasar keunggulan bersaing yaitu biaya rendah (low cost) dan deferensiasi Keunggulan semua itu berasal dari struktur industri. Perusahaan yang berasal dengan strategi biaya rendah yaitu memiliki kemampuan dalam mendesain produk, dan pasar yang lebih efisien dibandingkan pesaing. Perusahaan yang berasal dengan deferensiasi (deferentiation) yaitu : Kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang unik dan memiliki nilai lebih (superior value) bagi pembeli dalam bentuk kualitas produk, sifat-sifat khusus, dan pelayanan lainnya. 4. Kedua jenis dasar keunggulan bersaing tersebut menghasilkan tiga Strategi Generik (Porter, 1997) B. Memilih keunggulan bersaing, langkah kedua dalam positioning. Suatu posisi dikomunikasikan dengan nama merk atau slogan. Setelah mengenali keungggulan dalam n\bersaing potensial maka langkah selanjutnya adalah memilih keunggulan bersaing yang akan dimiliki dan atau dipilih. C. Mengisyaratkan keunggulan bersaing, merupakan langkah ketiga dae\ripada proses positioning, mengkordinasikan komponen bauran pemasaran untuk menyampaikan pesan atau posisi yang konsisten. Positioning terkadang mebngalami erosi dikarenakan kurangnya perhatian terhadap perubahan selera pasar atau konsumen. Oleh karena itulah perusahaan hendaknya secara rutin memantau posisinya atau bahkan jika perlu melakukan repositioning ah\gar perusahaan dapat mempertahankan persepsinya terhadap konsumen. Kekeliruan posisi yang utama yang kerap ditemukan perusahaan: a) Posisi terlalu rendah (underpositioning) Merupakan posisi yang kurang tepat dalam menonjolkan keunggulan produk. Terkadang keunggulan produk yang ditawarkan bukanklah hal yang istimewa bagi konsumen, sehingga sasaran pasar yang diwarkan produk kurang berminat dengan produk tersebut atau kurang berkesan dalam benak konsumen. Hal ini artinya berarti perusahaan keliru dalam menempatkan posisi karena berada pada posisi yang rendah dibandingkankan perusahaan dengan produk lainnya. b) Posisi terlampaui tinggi (overpositiong) Berbanding terbalik dengan kekeliruan yang pertama (underpostioning), yang dimaksud dengan overpositioning adalah menanamkan citra produk lebih tinggi dalam benak konsumen, sehingga pada akhirnya konsumen beranggapan bahwa harga jual yag ditawarkan pastinya tidak menjangkau semua kalangan. c) Posisi yang rancu (confused positionig) Kekeliruan yang ketiga yaitu confused positioning, confused positioning adalah kekeliruan yang membuat citra atau brand produk terhadap pelanggan atau konsumen bingung dengan banyaknya klaim atau perubahan brand produk yang terlampau sering. Hal ini yang kemudian lambat laun membuat kepercayaan konsumen menurun atau bahkan menghilang. d) Doubtful positioning Kekeliruan dalam hal ini adalah kekeliruan penempatan dalam brand atau merk yang justru sulit dipercayai oleh konsumen. Strategy pemasaran ini biasanya yang sering terjadi dalam pemasaran saat ini, dimana perusahaan mengklaim produk miliknya memiliki kualitas paling bagus, namun yang terjadi justru malah sebaliknya, konsumen merasa takut, antipati atau tidak percaya karena khawatir hanya termakan promosi semata. Persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan bukan sekedar produk fisik adalah focus utama positioning. Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai terhadap pelanggan. Kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing, da persepsi perusahaan terhadap pelanggan.

Senin, 04 Maret 2013

Segmentation Targetting and Positioning

REPORT 3 Senin pagi, suasana khas ala Jakarta yang kerap kali menyita waktu bahkan membuat frustasi karena kemacetan luar biasa. Kuliah pertemuan keempat mata kuliah manajemen pemasaran setiap senin pagi dimulai, kali ini kuliah dimulai pukul 09.00 pembahasan pada pertemuan kali ini cukup menarik dan materi manejemen pemasaran yang semakin mendalam, materi pertemuan kali ini membahas terkait segmentation targeting and position (segementasi pasar, target serta posisi pasar). Pada pertemuan sebelumnya pembahasan terkait lingkungan pemasaran- yang telah dibahas pada entri sebelumnya. Korelasi dengan pembahasan sebelumnya, pada materi ini dijelaskan terkait segmentasi yang mengandung arti pembagian pasar sesuai dengan kelompok customer. Sebelum melakukan segmentasi pasar hendaknya seorang manajer pemasaran menyesuaikan kebutuhan, karakteristik konsumen, serta perilaku konsumen. Perilaku konsumen atau gaya hidup dalam hal ini terbagi menjadi perilaku yang sering dilakukan atau rutin (primer), periodic (sekunder), dan incidental (tersier). Dalam melakukan segmentasi atau differensiasi perlu strategy, strategy tersebut dilakukan dengan tiga langkah, pertama tanpa pembedaan atau bersifat universal, kedua, differensiasi atau pembedaan pasar yang berfungsi untuk memudahkan ‘break event point’ setelah sebelumnya dilakukan dengan riset sebelumnya atau ketika ada pelang yang kemudian dimanfaatkan, dan ketiga, terfokus. Marketing research dilakukan untuk mengetahui beberapa point atau hal-hal yang berkenaan dengan besar pasar, daya beli konsumen (kemampuan konsumen), perbedaan (kebermanfaatan bagi orang lain), pesaing atau competitor, keterjangkauan (kemudahan atau penempatan yang strategis), dan sumber daya manusia (kesiapan sumber daya manusia untuk melakukan atau merealisasikan). Alasan melakukan segmentasi pasar menyangkut beberapa hal, yaitu: 1) Segmentasi demografis. Berkaitan dengan gender, usia, ukuran keluarga (berapa banyak anak atau tanggungan) 2) Segmentasi sosiao-ekonomis. Berkaitan dengan pendapatan, pendidikan, kelas social, dan etnik atau suku. 3) Segmentasi psikografis. Berkaitan dengan perilaku, dan gaya hidup atau lifestyle. 4) Segmentasi geografis. Berkaitan dengan lingkup pasar atau konsep keterjangkauan, kepadatan penduduk, dan iklim. 5) Segmentasi bonafit atau kebermanfaatan. Berkaitan dengan alasan utama melakuka segmentasi untuk menciptakan human capital yang berkualitas. Targeting Targeting merupakan proses pemilihan, setelah dilakukannya segmentasi. Targeting merupakan seleksi pasar sasaran sekaligus pemutusan pasar mana yang akan dilayani. Landasan dalam melakukan targeting adalah sebagai berikut: a) Sumberdaya perusahaan b) Variabilitas product c) Produk dalam daur hidup d) Variabilitas pasar e) Strategy pesaing

ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN

REPORT 2 Universitas Negeri Jakarta, senin 25 Februari 2013. Seperti biasa dimulai dengan jadwal setiap minggunya. Perkuliahan dimulai pukul 08.30 sesuai dengan kontrak yang telah disepakati bersama antara mahasiswa manajemen pendidikan 2011 dengan dosen pak Amril Muhammad. Dalam kuliah manajemen pemasaran jasa pendidikan pertemuan ke-3 ini membahas bahasan materi terkait dengan analisis lingkungan pemasaran. Dalam konsep manajemen pemasaran hal yang kemudian harus diperhatikan adalah lingkungan pemasaran. Lingkungan pemasaran adalah salah satu hal terpenting yang menjadi ujung tombak pemasaran. Pemilihan lingkungan yang tepat dan strategis menjadi salah satu kunci keberhasilan pemasaran jasa pendidikan. Lingkungan pemasaran terbagi menjadi dua bagian, yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. Dalam hal ini lingkungan pemasaran disesuaikan atau dipilih sesuai dengan keadaan. Lingkungan pasar jasa pendidikan pun berkaitan dengan Demographic (kependudukan atau kondisi penduduk), economic (keadaan ekonomi), natural (kondisi alam atau geografis), technological (technology), political (politik), and cultural forces (kekuatan kebudayaan). Berikut akan dijabarkan hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih lingkungan pemasaran jasa pendidikan makro. 1. Demographic environment (density, location, age, genders, race, dan occupation). Demographi, kepadatan kependudukan atau keadaan penduduk, usia penduduk, jenis kelamin serta pekerjaan merupakan faktor-faktor yang sangat mempengaruhi pemilihan lingkungan pasar. 2. Economic Environmet Pasar memebutuhkan daya beli masyarakat seperti halnya orang banyak. Daya beli keseluruha merupakan fungsi dari pendapata saat itu, harga, tabungan dan kredit yang tersedia.dalam lingkungan ekonomi, hal-hal tersebut menjadi kecenderungan dalam mempertimbangkan lingkungan pasar. 3. Natural environment Merupakan salah satu faktor pengaruh yang menjadi pertimbangan pemilihan sekalihgus penentuan lingkungan pemasaran. Natural environment menyangkut lingkungan secara fisiik. 4. Technology environment Teknologi merupakan hasil karya cipta manusia untuk memepermudah pekerjaan. Dalam pemilihan lingkungan pemasaran, lingkungan teknologi juga memepengaruhi pebisnis dalam memilih lingkungan pemasaran jasa.

Minggu, 24 Februari 2013

Marketing dan Konsep Dasar Jasa

REPORT 1 Marketing dan Konsep Dasar Jasa Manajemen Pemasaran dan Marketing Manajemen pemasaran secara umum merupakan salah satu bentuk usaha mengatur sekaligus mengendalikan produk barang atau jasa yang kemudian bernilai menambah nilai atau kepuasan bagi konsumen dan keuntungan berupa laba untuk produsen. Setiap lembaga atau instansi dalam menjalankan aktivitas ekonominya pasti membutuhkan manajemen pemasaran yang baik, dan tertata dengan rapih terutama lembaga atau instansi yang bersifat mencari keuntungan atau laba. Dalam konsep ekonomi dan manajemen dikenal istilah marketing, dalam pengertiannya marketing diartikan sebagai suatu proses manajerial yang menghasilakan barang atau jasa yang berbeda dengan konsep atau produk lainnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran atau marketing, diantaranya adalah Value (nilai), Satisfication (Kepuasan), Quality (kualitas), Transaction (transaksi), Exchange, Relationship (relasi atau keterkaitan/hubungan). Kegiatan ekonnomi dan bisnis tidak terlepas juga dengan istilah produk atau sesuatu yang di pasarkan atau dtawarkan di pasar, seuatu yang dimaksud dalam konteks ini adalah bukan hanya merupakan produk yang dapat dikonsumsi semata, tetapi dalam konsep produk ini adalah berupa idea tau gagasan, dan lain-lain. Konsep Dasar Jasa Jasa secara pengetiannya bersifat abstrak atau tidak berbentuk fisik, jasa tidak dapat dirasa, diraba, dialami atau didengar seblum jasa itu dibeli. Pelanggan dalam hal ini dapat membeli jasa, dapat dikonsumsi namun tidak dapat dimiliki. Jasa juga bersifat variability yang berarti tidak dapat distandarisasikan, desain kebutuhan pelanggan bersifat dipengaruhi oleh musim dan permintaannya pun fluktuatif. Secara umum pemasaran dalam konteks pemasaran jasa merupakan salah satu produk dari lembaga atau instansi yang menjual atau meneydiakan jasa sebagai bahan untuk menghasilkan keuntungan.

Selasa, 12 Februari 2013

UNTUKMU PENDIDIKAN INDONESIA !!!



UNTUKMU PENDIDIKAN INDONESIA !!!

I
ndonesia negeri yang teramat potensial dalam berbagai bidang-bidang yang menunjang kehidupan manusia. Sebagai Negara kepulauan yang cukup luas, Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting demi keberlangsungan pembangunan berskala nasional maupun intenasional.
Pada hakekatnya pendidikan dalam konteks pembangunan nasional mempunyai fungsi sebagai pemersatu bangsa,  penyamaan kesempatan meraih pendidikan, dan pengembangan potensi diri. Pendidikan diharapkan dapat memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), memberi kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam pembangunan, dan memungkinkan setiap warga Negara untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal.
Visi pendidikan nasional seperti halnya yang termaktub dalam UU Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) adalah mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Mengingat akan pentingnya pendidikan dalam rangka menunjang segala aktivitas manusia, maka telah menjadi sebuah kewajiban bagi setiap warga Negara untuk berperan aktif dalam rangka penyelenggarakan sebuah pendidikan yang bermutu dan berkarakter. Begitu pula apabila kita lihat dalam konteks kaum intelektual yang memperoleh pendidikan, mengutip perkataan Anies Baswedan “mendidik adalah tugas orang-orang terdidik”.
Bermula dari perkataan singkat yang bermakna lugas, pada akhirnya menggugah semangat pemuda dan kaum intelektualis di kampus penulis, sebagai kampus pendidikan dan kampus perjuangan untuk kemudian memberikan sumbangsih lebih untuk pendidikan di Indonesia yang merata untuk semua kalangan baik tingkat ekonomi tinggi terlebih bagi masyarakat yang tergolong kepada masyarakat yang memiliki ekonomi yang layak dibantu.
Sebuah program yang dicanangkan Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas maupun tingkat fakultas untuk pemerataan pendidikan di lingkungan Kota metropolitan seperti Jakarta khusunya. Sebuah program yang diberi nama Community Development (comdev) yang berbentuk rumah belajar untuk anak-anak jalanan dan anak kurang mampu yang berada di empat daerah di Kota Jakarta Timur seperti daerah Pedongkelan, Sunan giri, kampong bali dan daerah velodrome.
Community development berawal dari semangat mahasiswa UNJ untuk  melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tergerak untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat. Melalui program ini, mahasiswa UNJ mencoba meningkatkan taraf hidup masyarakat salah satunya melalui pendidikan. Melalui program ini juga kami berusaha untuk memfasilitasi segala keperluan pesertadidik dalam hal pembelajaran. Sehingga diharapkan melalui program ini mereka dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya dan membentuk mentalitas dan penanaman nilai sekaligus moral yang baik untuk anak-anak jalanan khususnya mereka yang tidak memperoleh pendidikan secara formal dari bangku sekolah.
Melalui program pembinaan terhadap masyarakat yang tidak dapat memperoleh pendidikan secara formal ini, meskipun dalam bentuk yang tidak seberapa besar harapan bahwasannya pengupayaan pemerataan pendidikan yang bermutu bagi seluruh masyarakat di Indonesia khususnya di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dapat terlaksana dengan berkelanjutan dan tujuan pendidikan dalam UUD 1945 mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sudah menjadi kewajiban bagi seluruh masyarakat terlebih pemuda dan atau mahasiswa dalam membangun pendidikan yang bermutu dan berkualitas untuk negeri adalah sebuah tugas proyek besar dalam perjuangan untuk kemajuan pembangunan bangsa. Seperti kekata sang negarawan John F Kennedy “jangan pernah menanyakan apa yang telah Negara berikan untukmu, tapi pertanyakanlah apa yang telah kau berikan untuk Negara ?”, lakukanlah apa yang hari ini bisa dan sanggup kita lakukan untuk pendidikan di tanah air tercinta ini Indonesia.

Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922)






Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009


Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat pada tanggal 12 Nopember 1922. Menentang thesis yang didraf oleh Lenin dan diadopsi pada Kongres Kedua, yang telah menekankan perlunya sebuah “perjuangan melawan Pan-Islamisme”, Tan Malaka mengusulkan sebuah pendekatan yang lebih positif. Tan Malaka (1897-1949) dipilih sebagai ketua Partai Komunis Indonesia pada tahun 1921, tetapi pada tahun berikutnya dia dipaksa untuk meninggalkan Hindia Belanda oleh pihak otoritas koloni. Setelah proklamasi kemerdekaan pada bulan Agustus 1945, dia kembali ke Indonesia untuk berpartisipasi dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda. Dia menjadi ketua Partai Murba (Partai Proletar)), yang dibentuk pada tahun 1948 untuk mengorganisir kelas pekerja oposisi terhadap pemerintahan Soekarno. Pada bulan Februari 1949 Tan Malaka ditangkap oleh tentara Indonesia dan dieksekusi.

Kamerad! Setelah mendengar pidato-pidato Jenderal Zinoviev, Jenderal Radek dan kamerad-kamerad Eropa lainnya, serta berkenaan dengan pentingnya, untuk kita di Timur juga, masalah front persatuan, saya pikir saya harus angkat bicara, atas nama Partai Komunis Jawa, untuk jutaan rakyat tertindas di Timur.
Saya harus mengajukan beberapa pertanyaan kepada kedua jenderal tersebut. Mungkin Jenderal Zinoviev tidak memikirkan mengenai sebuah front persatuan di Jawa; mungkin front persatuan kita adalah sesuatu yang berbeda. Tetapi keputusan dari Kongres Komunis Internasional Kedua secara praktis berarti bahwa kita harus membentuk sebuah front persatuan dengan kubu nasionalisme revolusioner.  Karena, seperti yang harus kita akui, pembentukan sebuah front bersatu juga perlu di negara kita, front persatuan kita tidak bisa dibentuk dengan kaum Sosial Demokrat  tetapi harus dengan kaum nasionalis revolusioner. Namun taktik yang digunakan oleh kaum nasionalis seringkali berbeda dengan taktik kita; sebagai contoh, taktik pemboikotan dan perjuangan pembebasan kaum Muslim, Pan-Islamisme. Dua hal inilah yang secara khusus saya pertimbangkan, sehingga saya bertanya begini. Pertama, apakah kita akan mendukung gerakan boikot atau tidak? Kedua, apakah kita akan mendukung Pan-Islamisme, ya atau tidak? Bila ya, seberapa jauh kita akan terlibat?
Metode boikot, harus saya akui, bukanlah sebuah metode Komunis, tapi hal itu adalah salah satu senjata paling tajam yang tersedia pada situasi penaklukan politik-militer di Timur. Dalam dua tahun terakhir kita telah menyaksikan keberhasilan aksi boikot rakyat Mesir 1919 melawan imperialisme Inggris, dan lagi boikot besar oleh Cina di akhir tahun 1919 dan awal tahun 1920. Gerakan boikot terbaru terjadi di India Inggris. Kita bisa melihat bahwa dalam beberapa tahun kedepan bentuk-bentuk pemboikotan lain akan digunakan di  timur. Kita tahu bahwa ini bukan metode kita; ini adalah sebuah metode borjuis kecil, satu metode kepunyaan kaum borjuis nasionalis. Lebih jauh kita bisa mengatakan; bahwa pemboikotan berarti dukungan terhadap kapitalisme domestik; tetapi kita juga telah menyaksikan bahwa setelah gerakan boikot di India, kini ada 1800 pemimpin yang dipenjara, bahwa pemboikotan telah membangkitkan sebuah atmosfer yang sangat revolusioner, dan gerakan boikot ini telah memaksa pemerintahan Inggris untuk meminta bantuan militer kepada Jepang, untuk menjaga-jaga kalau gerakan ini akan berkembang menjadi sebuah pemeberontakan bersenjata. Kita juga tahu bahwa para pemimpin  Mahommedan di India – Dr. Kirchief, Hasret Mahoni dan Ali bersaudara – pada kenyataannya adalah kaum nasionalis; kita tidak melihat sebuah pemberontakan ketika Gandhi dipenjara. Tapi rakyat di India sangat paham seperti halnya setiap kaum revolusioner disana: bahwa sebuah pemberontakan lokal hanya akan berahir dalam kekalahan, karena kita tidak punya senjata atau militer lainnya di sana, oleh karena itu masalah gerakan boikot akan, sekarang atau di hari depan, menjadi sebuah masalah yang mendesak bagi kita kaum Komunis. Baik di India maupun Jawa kita sadar bahwa banyak kaum Komunis yang cenderung ingin memproklamirkan sebuah gerakan boikot di Jawa, mungkin karena ide-ide Komunis yang berasal dari Rusia telah lama dilupakan, atau mungkin ada semacam pelepasan mood Komunis yang besar di India yang bisa menentang semua gerakan. Bagaimanapun juga kita dihadapkan pada pertanyaan: apakah kita akan mendukung taktik ini, ya atau tidak? Dan seberapa jauh kita akan mendukung?
Pan-Islamisme adalah sebuah sejarah yang panjang. Pertama saya akan berbicara tentang pengalaman kita di Hindia Belanda dimana kita telah bekerja sama dengan kaum Islamis. Di Jawa kita memiliki sebuah organisasi yang sangat besar dengan banyak petani yang sangat miskin, yaitu Sarekat Islam. Antara tahun 1912 dan 1916 organisasi ini memiliki sejuta anggota, mungkin sebanyak tiga atau empat juta. Itu adalah sebuah gerakan popular yang sangat besar, yang timbul secara spontan dan sangat revolusioner.
Hingga tahun 1921 kita berkolaborasi dengan mereka. Partai kita, terdiri dari 13,000 anggota, masuk ke pergerakan popular ini dan melakukan propaganda di dalamnya. Pada tahun 1921 kita berhasil membuat Sarekat Islam mengadopsi program kita. Sarekat Islam juga melakukan agitasii pedesaan mengenai kontrol pabrik-pabrik dan slogan: Semua kekuasaan untuk kaum tani miskin, Semua kekuasaan untuk kaum proletar! Dengan demikian Sarekat Islam melakukan propaganda yang sama seperti Partai Komunis kita, hanya saja terkadang menggunakan nama yang berbeda.
Namun pada tahun 1921 sebuah perpecahan timbul karena kritik yang ceroboh terhadap kepemimpinan Sarekat Islam. Pemerintah melalui agen-agennya di Sarekat Islam mengeksploitasi perpecahan ini, dan juga mengeksploitasi keputusan Kongres Komunis Internasional Kedua: Perjuangan melawan Pan-Islamisme! Apa kata mereka kepada para petani jelata? Mereka bilang: Lihatlah, Komunis tidak hanya menginginkan perpecahan, mereka ingin menghancurkan agamamu! Itu terlalu berlebihan bagi seorang petani muslim. Sang petani berpikir: aku telah kehilangan segalanya di dunia ini, haruskah aku kehilangan surgaku juga? Tidak akan! Ini adalah cara seorang Muslim jelata berpikir. Para propagandis dari agen-agen pemerintah telah berhasil mengeksploitasi ini dengan sangat baik. Jadi kita pecah. [Ketua: Waktu anda telah habis]
Saya datang dari Hindia Belanda, dan menempuh perjalanan selama empat puluh hari .[Tepuk Tangan]
Para anggota Sarekat Islam percaya pada propaganda kita dan tetap bersama kita di perut mereka, untuk menggunakan sebuah ekspresi yang popular, tetapi di hati mereka mereka masih bersama Sarekat Islam, dengan surga mereka. Karena surga adalah sesuatu yang tidak bisa kita berikan kepada mereka. Karena itulah, mereka memboikot pertemuan-peretemuan kita dan kita tidak bisa melanjutkan propaganda kita lagi.
Sejak awal tahun lalu kita telah bekerja untuk membangun kembali hubungan kita dengan Sarekat Islam. Pada kongres kami bulan Desember tahun lalu kita mengatakan bahwa Muslim di Kaukasus dan negara-negara lain, yang bekerjasama dengan Uni Soviet dan berjuang melawan kapitalisme internasional, memahami agama mereka dengan lebih baik, kami juga mengatakan bahwa, jika mereka ingin membuat sebuah propaganda mengenai agama mereka, mereka bisa melakukan ini, meskipun mereka tidak boleh melakukannya di dalam pertemuan-pertemuan tetapi di masjid-masjid.
Kami telah ditanya di pertemuan-pertemuan publik: Apakah Anda Muslim - ya atau tidak? Apakah Anda percaya pada Tuhan – ya atau tidak? Bagaimana kita menjawabnya? Ya, saya katakan, ketika saya berdiri di depan Tuhan saya adalah seorang Muslim, tapi ketika saya berdiri di depan banyak orang saya bukan seorang Muslim [Tepuk Tangan Meriah], karena Tuhan mengatakan bahwa banyak iblis di antara banyak manusia! [Tepuk Tangan Meriah] Jadi kami telah mengantarkan sebuah kekalahan pada para pemimpin mereka dengan Qur’an di tangan kita, dan di kongres kami tahun lalu kami telah memaksa para pemimpin mereka, melalui anggota mereka sendiri, untuk bekerjasama dengan kami.
Ketika sebuah pemogokan umum terjadi pada bulan Maret tahun lalu, para pekerja Muslim membutuhkan kami, karena kami memiliki pekerja kereta api di bawah kepemimpinan kami. Para pemimpin Sarekat Islam berkata: Anda ingin bekerjasama dengan kami, jadi Anda harus menolong kami juga. Tentu saja kami mendatangi mereka, dan berkata: Ya, Tuhan Anda maha kuasa, tapi Dia telah mengatakan bahwa di dunia ini pekerja kereta api adalah lebih berkuasa! [Tepuk Tangan Meriah] Pekerja kereta api adalah komite eksekutif Tuhan di dunia ini. [Tertawa]
Tapi ini tidak menyelesaikan masalah kita, jika kita pecah lagi dengan mereka kita bisa yakin bahwa para agen pemerintah akan berada di sana lagi dengan argumen Pan-Islamisme mereka. Jadi masalah Pan-Islamisme adalah sebuah masalah yang sangat mendadak.
Tapi sekarang pertama-tama kita harus paham benar apa arti sesungguhnya dari kata Pan-Islamisme. Dulu, ini mempunyai sebuah makna historis dan berarti bahwa Islam harus menaklukkan seluruh dunia, pedang di tangan, dan ini harus dilakukan di bawah kepemimpinan seorang Khalifah [Pemimpin dari Negara Islam – Ed.], dan Sang Khalifah haruslah keturunan Arab. 400 tahun setelah meninggalnya Muhammad, kaum muslim terpisah menjadi tiga Negara besar dan oleh karena itu Perang Suci ini telah kehilangan arti pentingnya bagi semua dunia Islam. Hilang artinya bahwa, atas nama Tuhan, Khalifah dan agama Islam harus menaklukkan dunia, karena Khalifah Spanyol mengatakan, aku adalah benar-benar Khalifah sesungguhnya, aku harus membawa panji [Islam], dan Khalifah Mesir mengatakan hal yang sama, serta Khalifah Baghdad berkata, Aku adalah Khalifah yang sebenarnya, karena aku berasal dari suku Arab Quraish.
Jadi Pan-Islamisme tidak lagi memiliki arti sebenarnya, tapi kini dalam prakteknya memiliki sebuah arti yang benar-benar berbeda. Saat ini, Pan-Islamisme berarti perjuangan untuk pembebasan nasional, karena bagi kaum Muslim Islam adalah segalanya: tidak hanya agama, tetapi juga Negara, ekonomi, makanan, dan segalanya. Dengan demikian Pan-Islamisme saat ini berarti persaudaraan antar sesama Muslim, dan perjuangan kemerdakaan bukan hanya untuk Arab tetapi juga India, Jawa dan semua Muslim yang tertindas. Persaudaraan ini berarti perjuangan kemerdekaan praktis bukan hanya melawan kapitalisme Belanda, tapi juga kapitalisme Inggris, Perancis dan Itali, oleh karena itu melawan kapitalisme secara keseluruhan. Itulah arti Pan-Islamisme saat ini di Indonesia di antara rakyat kolonial yang tertindas, menurut propaganda rahasia mereka – perjuangan melawan semua kekuasaan imperialis di dunia.
Ini adalah sebuah tugas yang baru untuk kita. Seperti halnya kita ingin mendukung perjuangan nasional, kita juga ingin mendukung perjuangan kemerdekaan 250 juta Muslim yang sangat pemberani, yang hidup di bawah kekuasaaan imperialis. Karena itu saya tanya sekali lagi: haruskah kita mendukung Pan-Islamisme, dalam pengertian ini?